WELCOME TO GENETIC BLOG


widgets

Kamis, 15 Oktober 2015

Ular terbang ( Chrysopelea Paradisi )





Ular terbang firdaus adalah sejenis ular pohon dari marga Chrysopelea yang terdapat di Asia Tenggara. Seperti jenis Chrysopelea pada umumnya, ular ini mampu meluncur dari cabang pohon ke pohon lain dengan cara melayang di udara , meregangkan tulang iganya dan memipihkan badannya sehingga terlihat seperti kertas kecil yang melayang. Ular ini mampu meluncur sampai sejauh 100 meter. Di Jawa, ular ini disebut ular jelutung. Dalam bahasa inggris dikenal dengan nama Paradise tree snake atau Paradise flying snake.

Pengenalan

Ular ini tergolong agak besar bagi jenis ular-ular suku Colubridae dan panjang total tubuhnya dapat mencapai 1110 mm. Kepala berwarna hitam dengan deretan garis-garis melintang atau bintik-bintik berwarna kuning. Punggung dan bagian pinggirnya berwarna hitam dengan totol-totol besar berwarna hijau pada setiap sisiknya. Pada setiap sisik ventrolateral totol-totol tersebut besar-besar. Biasanya pada bagian tengah punggungnya ada deretan sisik yang berwarna merah terang. Sisik-sisik ventral dan subcaudal berwarna hijau kekuning-kuningan. Ular yang masih muda warnanya kehijau-hijauan dengan pita-pita melintang berwarna hitam atau coklat pucat dengan pita-pita hitam dan kuning pada bagian tengkuknya.
Panjang jarak moncong-anus dapat mencapai 830 mm. Sisik pada bibir atasnya berjumlah 9 atau 10, sisik kelima dan keenam atau keempat sampai keenam menyentuh mata. Sisik preocular tunggal, biasanya menempel pada sisik frontal. Sisik postocular ada dua. Sisik loreal panjang, kadangkala menjadi satu dengan sisik prefrontal. Sisik-sisik temporal 2+2. Sisik-sisik pada bagian tengah badannya terdiri dari 17 baris (jarang 15) dan lembut (berlunas halus). Sisik-sisik ventral sebanyak 198-238, berlunas dan bersegi pada bagian sisi perutnya, sisik terakhir biasanya ganda. Sisik anal terdiri dari dua baris sisik (berpasangan). Sisik-sisik subcaudal berjumlah 106-140, terdiri dari dua baris sisik dan berlunas serta bersegi pada sisinya.

Habitat, kebiasaan, dan reproduksi

Ular ini jarang ditemukan sebab ular ini cepat merasa terganggu dan segera meluncur ke pohon lain jika ada yang mengganggunya atau menakut-nakutinya. Habitatnya pada hutan dataran rendah hingga ketinggian mencapai 1300 m di atas permukaan laut. Aktifitas hariannya pada pagi dan siang hari, biasa hidup secara arboreal di atas pohon-pohon. Makanan ular ini biasanya terdiri dari kadal atau cicak pohon. Perkembang-biakannya secara bertelur (oviparous), betina akan bertelur kira-kira sebanyak 8 telur.

Agihan


Ular ini tersebar sangat luas di seluruh wilayah tropis Asia Tenggara: Thailand, Malaysia, Myanmar, Brunei Darussalam, Indonesia (Bangka-Belitung, Nias, Jawa, Bali, Kepulauan Mentawai, Kepulauan Riau, Sumatra, Sulawesi, dan Buton) dan Filipina.