WELCOME TO GENETIC BLOG


widgets

Kamis, 27 November 2014

PERBEDAAN IGUANA DENGAN BUNGLON (LONDOK)



Hai sobat Genetic. Kali ini saya akan menerangkan perbedaan antara iguana dan bunglon versi saya sendiri (yang saya tahu saja) hehe,…. ^_^
Pada dasarnya ketika kita melihat bunglon dan iguana (khususnya yg masih baby) secara sekilas sih memang sama. Tetapi  kalau kita cermati secara detail antara iguana dan bunglon sangat berbeda jauh. Oh iya, alasan saya menulis ini karena saat saya cfd bersama temen-temen GENETIC kebanyakkan masyarakat awam mengatakan bahwa iguana itu bunglon. Oleh karena itu di sini saya akan memberikan sedikit penjelasan tentang perbedaan antara bunglon dan iguana.
Tanpa panjang lebar lagi langsung saja pada intinya
Bunglon :


hidung cenderung lancip (mancung)
kepala Agak kecil
Lingkaran subtympanic shield kecil
Dewlap lebih kecil
Spike hanya disekitar leher/ belakang kepala
Makanan utamanya serangga
Bunglon bisa berubah warna saat merasa terancam atau saat bersembunyi dari predatornya
Tubuhnya lebih kecil dari iguana
Berasal dari indonesia khususnya pulau jawa
Iguana :
hidung cenderung tumpul
Kepala Agak besar
Lingkaran subtympanic shield besar
Dewlap lebih besar
Spike hampir diseluruh punggung iguana ( untuk ukuran masih baby biasanya belum begitu keluar spike nya)
Makanannya sayur-sayuran dan buah-buahan
Iguana tidak bisa berubah warna secara tiba-tiba. Iguana bisa berubah warna ketika ukuran badannya bertambah besar dan panjang.
Cenderung lari saat terancam
terdapat corak atau garis hitam disamping tubuh iguana
Tubuhnya lebih besar dari bunglon bisa mencapai satu meter lebih.
Iguana berasal dari amerika (peru, coloumbia, elsavador)

berikut adalah gambar kepala Iguana dan Bunglon

 IGUANA
















BUNGLON
















Mungkin cukup sekian dari saya CMIIW(Correct me If I’am Wrong) dan terima kasih,….

Hanif_Genetic ^_^

Sabtu, 22 November 2014

KING KOROS

begitulah banyak pecinta reptil, atau penggemar hewan exotic menyebut nya.
Mata yang memiliki diameter lingkaran lebih besar di banding dengan jenis ular lainnya
Tubuh yang panjang dan sedikit kaku, pelari dan pemanjat yang cerdik, serta
perenang yang lihai apabila di air. (Ptyas Carinatus) begitulah nama ilmiah ular tersebut
King koros sendiri adalah termasuk dalam keluarga colubridae, atau jenis yang digolongkan
sebagai ular tak berbisa (non-venomous), atau memiliki bisa yang lemah saja,
dan pada umumnya tidak membahayakan manusia.

Ular jenis ini termasuk ular yg aktif pada siang hari atau diurnal, makanan yang di konsumsi
antara lain, kodok, tikus, mamalia kecil, burung berukuran kecil, kadal kebun, dan bahkan
dia juga memangsa ular, yang lebih kecil darinya.
Untuk perkembangbiakan nya dia ovipar atau bertelur, setiap kali bertelur bisa menghasilkan
10 s/d 13 butir telur. Ptyas Carinatus dewasa dapat mencapai panjang 5,5 meter, teramat
sangat besar di banding ular sejenisnya yang sama-sama berumur dewasa.

Kehidupan ular ini rata-rata berada di rerimbunan semak-semak yang memiliki iklim tropis
dan subtropis, dan tidak jarang pula ular ini di temui di sawah-sawah, kebun, pekarangan rumah
dan terutama dekat tepi sungai ataupun perairan.
Jenis ular ini memiliki sifat yang beringas saat di alam, akan tetapi jenis ular ini sangatlah
mudah akrab dengan manusia walaupun dalam ukuran yang sudah dewasapun. maka dari itu jenis
ular ini bnyak yang di jadikan sebagai hewan timangan (pet's).

menurut penulis untuk pemeliharaan jenis ular ini tergolong gampang-gampang susah, dikarenakan
rata-rata jenis ular ini di dapat dari hasil WC (wild Chougt), atau bisa juga dari hasil CH
(Cptive hatching) "menetaskan telur dengan inkubator". Ptyas Carinatus sendiri memiliki tingkat
stres yang tergolong ringan, sehingga mudah untuk di jinak'kan.
ukuran kandang untuk ular ini di anjurkan 4x dari lebar tubuh si ular, akan tetapi tak sedikit
pula yang menempatkan ular jenis ini di dalam kandang-kandang box plastik yang sudah di beri
lubang fentilasi.

Trimakasih atas kunjungan nya dan menyempatkan diri untuk membaca artikel di blog kami.
Salam darah dingin.

Nola_Genetic Sragen