Sekarang
ini penggemar reptil semakin mewabah di berbagai kalangan, bagi
sebagian penghobis reptil, pasti sudah tau jenis reptil yang berbisa,
dan yang tidak berbisa. pada kali ini pembahasankita adalah seperti apa
sih ular yang berbisa itu,,,??
Ular berbisa atau yang akrab di panggil oleh penghobis reptil yaitu "venomous snake" yg berarti "Ular berbisa / Ular beracun" mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalangan pecinta hewan buas tersebut. Bagi sebagian penghobis reptil, hewan berbisa itu merupakan suatu hal yang menarik, bukan berarti hewan yg lucu, bisa di timang-timang apalagi bisa di manjain layaknya jenis reptil yang tidak berbisa lainnya.
Para hobies biasanya di bekali dengan peralatan dan piranti penunjang keselamatan dalam memelihara reptil berbisa tersebut.
Antara lain yaitu..
- Hook. Sebatang besi ataupun kayu yang berbentuk sperti "stick", yang pada ujungnya memiliki bentuk melengkung seperti mata kail pancing, akan tetapi pada besi yang paling ujung tidaklah tajam seperti mata kail ikan pada umum nya. Hook ini berfungsi sebagai pengait, penarik, dan penekan badan reptil yang di rasa bahaya di saat mereka baru di tangkap dari alam, atau memindahkan mereka dari kandang ke kandang lainya apabila kandang nya sedang di bersihkan.
- Grap Stick. Seperti penjepit yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mengefakuasi reptil yang berbisa dan berbahaya, maupun di alam liar dan di tmpat pemeliharaan.
- Sarung tangan / Gloves. Sarana tambahan keamanan dalam memegang hewan, agar tidak bersinggungan langsung dengan kulit tangan kita.
- Kaca mata. Piranti tambahan dalam keamanan mengefakuasi jenis ular berbisa yang dapat menyemburkan bisanya keluar dari rongga taring dalam mulut. Seperti jenis Spiiting cobra's "Najja Sputatrix.SPP", termasuk semua jenis cobra.
Kenapa sih kok pelihara ular berbisa,,?? Kalo di tanya kenapa pelihara...?? yang pasti pada dasarnya saya suka dengan tantangan bukan berarti ular atau reptil berbahaya ini saya gigitkan ke tubuh saya bukan seperti itu. Akan tetapi ketertarikan saya untuk pelihara ular berbisa ini antara lain karena.
1). Warna nya cantik-cantik di bandingkan dengan peliharaan jenis ular yang tidak berbisa.
2). Melatih kita untuk memiliki rasa tanggung jawab, dan tidak croboh.
3). Tidak terlalu sering ngasih dia makan, karena sistim pencernaan mereka yang terbilang paling lambat di bandingkan dengan hewan reptil lain nya. Dan yang paling penting yaitu melatih kita untuk memahami karakteristik mereka yang bisa di bilang diam-diam menghanyutkan. Karena mereka terlihat diam, lucu dan menggemaskan, dengan warna-warna mereka yang terbilang sangat mencolok. Akan tetapi di saat mereka sedang dalam keadaan merasa terancam, perlu kita ingat dia berbisa dan dapat melukai bahkan nyawa kita taruhan nya. Tutur nola salah satu penghobies reptil dari GENETIC.
Ular berbisa tentunya di bekali dengan insting mempertahankan diri dan membunuh yang tinggi, apalagi yang masih di alam liar. Akan tetapi ada jenis-jenis ular berbisa yang mengetahui keberadaan manusia tidak menyerang melainkan mereka malah kabur atau menghindar. Contohnya antara lain, ular kobra jawa, ular king kobra. Tapi di lain jenis justru akan sebaliknya contohnya untuk jenis viper, Caloshelasma Rodhosthoma, Trimeresurus Albolabris, Viperra Ruselli, dll.
Keunikan dan keanekaragaman jenis ular berbisa di dunia ini sangatlah banyak dan tentunya sangat menarik untuk dipelajari. Mulai dari kehidupan mereka, perkembangbiakan mereka, cara berburu mereka.
Kehidupan mereka yang berbeda-beda mempengaruhi ciri fisik dan tumbuh kembang mereka. Seperti dapat di ambil contoh jenis keluarga Viper. Jenis viper sendiri memiliki keanekaragan yang tergolong paling banyak di banding dengan jenis elapidae. Seperti dari keluarga Trimeresurus.SPP, yang sebagian besar mereka hidup di atas pohon atau arboreal, tapi juga tidak menutup kemungkinan dia juga aktif di bawah atau di lantai hutan untuk mencari makanan. Lain halnya dengan keluarga Viper tanah seperti Caloshelasma Rodhostoma, vipera ruselli, hornet viper, dll. Mereka banyak menghabiskan waktunya hidup nya di tanah, mulai dari mereka berkembang biak, mencari makan dan beraktivitas lainya. Kita ambil contoh untuk viper tanah C.Rodhostoma dia hidup sepenuhnya di atas permukaan tanah atau terestrial, dia berkembang biak dengan cara bertelur, dan aktif pada malam hari (Nocturnal), jenis bisanya membekukan sel darah merah (Hemotoxin). Tipe berburu ular jenis ini tergolong unik, karena pada umum nya semua hewan jika berburu itu akan berjalan mencari mangsanya, beda halnya dengan ular Rodhostoma, dia cenderung memilih diam di tempat dengan menunggu mangsanya lewat di depan nya. Untuk jenis C.Rodhostoma ini adalah jenis viper yang paling di takuti oleh banyak orang, seperti di daerah jawabarat, tingkat kematian terbanyak karena gigitan ular di sebabkan karena gigitan ular ini, di karenakan fisik dan warna tubuhnya mirip sekali dengan dedaunan kering, sehingga dia dapat dengan baik melakukan kamuflase di rerimbunan dedaunan kering. Tingkat gigitannya pun sangat berbeda dibanding jenis viper lain, yang dimana ular ini dapat membidik gigitannya secara akurat dan dapat menyuntikkan bisa nya 3kali lipat dibandingkan dengan gigitan jenis Trimeresurus Albolabris yang sama-sama memiliki jenis bisa (Hemotoxin).
Perlu kita ketahui jenis ular berbisa memiliki berfariasi macam-macam jenis dan kandungan bisa, termasuk jenis taring pun juga berbeda-beda. seperti di ambil contoh jenis ular Najja Sputatrix memiliki kandungan bisa Neurotoxin dan memiliki tipe taring Proteroglypha, yaitu dimana kandungan bisa tersebut melumpuhkan sistem kerja syaraf manusia yang tergigit, yang dimana ular ini kan menggunakan taring bisanya yang berada di bagian depan rahang atas. Berikut beberapa jenis bisa dan tipe taring yang ada pada jenis ular berbisa.
- Neurotoxsin : melumpuhkan sistem kerja syaraf, jenis bisa ini terkandung rata-rata dari jenis keluarga Elaphidae yang memiliki tipe taring (Proteroglypha) Susunan gigi paling depan pada rahang atas. Seperti contoh jenis ular dari keluarga Bungarus, Najja, Ophiopagus hannah, Dendroaspis polylepis, Oxyuranus scutellatus canni, dll.
- Hemotoxin : Jenis bisa yang memiliki protein katagori hemotoxin bersifat hemolitik dengan zat antara fosfolipase dan enzim lainya umumnya dapat merusak atau bahkan menghancurkan eritrosit (sel darah merah) sehingga mengurangi kemampuan darah menyalurkan oksigen,ular yang mempunyai bisa hemotoxin umunya dari family Viperidae yang memiliki tipe taring (Solenoglypha) Tipe gigi taring bisa yang dapat dikatakan “panjang” serta dapat dilipat ke arah belakang yang letaknya di bagian depan rahang atas. Seperti contoh jenis ular dari keluarga Trimeresurus.SPP, Bittis.SPP, Chaloselasma Rodhostoma, Viperra russeli, Tropidolaemus Wagleri, dll.
- Cardiotoxin : Bisa/racun ular yang berjenis cardiotoxin umumnya membuat kematian pada sel dan merusak serat serat otot jantung secara luas yang dapat memberi efek buruk jantung ,ular yang tergolong memiliki bisa cardiotoxin yaitu cobra india seperti Naja naja astra dan Naja nigricollis
- Myotoxin : jenis bisa myotoxin ini menyerang jaringan otot, yang secara lambat dapat melumpuhkan pergerakan bahkan dapat menyebabkan pecah nya pembuluh darah dan otot. jenis bisa ini terdapat pada jenis ular yang terkenal tidak berbahaya padahal pada aslinya dia merupakan ular yang sangat berbahaya yaitu (Rhabdophis subminiatus).
Masih banyak lagi beragam jenis ular berbisa di dunia ini yang sangat menarik untuk kita pelajari. perlu kita ingat pula bahwa bentuk dan warna pada tiap jenis ular sangat lah beraneka ragam, akan tetapi jangan sampai kita tertipu dengan kecantikan warna dan bentuk mereka yang terbilang sangat indah karena selalu kita ingat mereka hewan berbahaya dan berbisa, tentunya sangatlah berbahaya untuk keselamatan diri kita. Tingkatkan selalu kewaspadaan kita terhadap hewan-hewan tersebut, jangan lukai mereka, dan biarkan mereka menikmati hidup mereka dengan cara mereka.
Sedikit pesan dari kami SAVE OUR SNAKE.
Trimakasih atas kunjungan nya dan menyempatkan diri untuk membaca artikel di blog kami.
Salam darah dingin.
Nola_Genetic Sragen.
Ular berbisa atau yang akrab di panggil oleh penghobis reptil yaitu "venomous snake" yg berarti "Ular berbisa / Ular beracun" mungkin sudah tidak asing lagi bagi kalangan pecinta hewan buas tersebut. Bagi sebagian penghobis reptil, hewan berbisa itu merupakan suatu hal yang menarik, bukan berarti hewan yg lucu, bisa di timang-timang apalagi bisa di manjain layaknya jenis reptil yang tidak berbisa lainnya.
Para hobies biasanya di bekali dengan peralatan dan piranti penunjang keselamatan dalam memelihara reptil berbisa tersebut.
Antara lain yaitu..
- Hook. Sebatang besi ataupun kayu yang berbentuk sperti "stick", yang pada ujungnya memiliki bentuk melengkung seperti mata kail pancing, akan tetapi pada besi yang paling ujung tidaklah tajam seperti mata kail ikan pada umum nya. Hook ini berfungsi sebagai pengait, penarik, dan penekan badan reptil yang di rasa bahaya di saat mereka baru di tangkap dari alam, atau memindahkan mereka dari kandang ke kandang lainya apabila kandang nya sedang di bersihkan.
- Grap Stick. Seperti penjepit yang berfungsi sebagai alat bantu untuk mengefakuasi reptil yang berbisa dan berbahaya, maupun di alam liar dan di tmpat pemeliharaan.
- Sarung tangan / Gloves. Sarana tambahan keamanan dalam memegang hewan, agar tidak bersinggungan langsung dengan kulit tangan kita.
- Kaca mata. Piranti tambahan dalam keamanan mengefakuasi jenis ular berbisa yang dapat menyemburkan bisanya keluar dari rongga taring dalam mulut. Seperti jenis Spiiting cobra's "Najja Sputatrix.SPP", termasuk semua jenis cobra.
Kenapa sih kok pelihara ular berbisa,,?? Kalo di tanya kenapa pelihara...?? yang pasti pada dasarnya saya suka dengan tantangan bukan berarti ular atau reptil berbahaya ini saya gigitkan ke tubuh saya bukan seperti itu. Akan tetapi ketertarikan saya untuk pelihara ular berbisa ini antara lain karena.
1). Warna nya cantik-cantik di bandingkan dengan peliharaan jenis ular yang tidak berbisa.
2). Melatih kita untuk memiliki rasa tanggung jawab, dan tidak croboh.
3). Tidak terlalu sering ngasih dia makan, karena sistim pencernaan mereka yang terbilang paling lambat di bandingkan dengan hewan reptil lain nya. Dan yang paling penting yaitu melatih kita untuk memahami karakteristik mereka yang bisa di bilang diam-diam menghanyutkan. Karena mereka terlihat diam, lucu dan menggemaskan, dengan warna-warna mereka yang terbilang sangat mencolok. Akan tetapi di saat mereka sedang dalam keadaan merasa terancam, perlu kita ingat dia berbisa dan dapat melukai bahkan nyawa kita taruhan nya. Tutur nola salah satu penghobies reptil dari GENETIC.
Ular berbisa tentunya di bekali dengan insting mempertahankan diri dan membunuh yang tinggi, apalagi yang masih di alam liar. Akan tetapi ada jenis-jenis ular berbisa yang mengetahui keberadaan manusia tidak menyerang melainkan mereka malah kabur atau menghindar. Contohnya antara lain, ular kobra jawa, ular king kobra. Tapi di lain jenis justru akan sebaliknya contohnya untuk jenis viper, Caloshelasma Rodhosthoma, Trimeresurus Albolabris, Viperra Ruselli, dll.
Keunikan dan keanekaragaman jenis ular berbisa di dunia ini sangatlah banyak dan tentunya sangat menarik untuk dipelajari. Mulai dari kehidupan mereka, perkembangbiakan mereka, cara berburu mereka.
Kehidupan mereka yang berbeda-beda mempengaruhi ciri fisik dan tumbuh kembang mereka. Seperti dapat di ambil contoh jenis keluarga Viper. Jenis viper sendiri memiliki keanekaragan yang tergolong paling banyak di banding dengan jenis elapidae. Seperti dari keluarga Trimeresurus.SPP, yang sebagian besar mereka hidup di atas pohon atau arboreal, tapi juga tidak menutup kemungkinan dia juga aktif di bawah atau di lantai hutan untuk mencari makanan. Lain halnya dengan keluarga Viper tanah seperti Caloshelasma Rodhostoma, vipera ruselli, hornet viper, dll. Mereka banyak menghabiskan waktunya hidup nya di tanah, mulai dari mereka berkembang biak, mencari makan dan beraktivitas lainya. Kita ambil contoh untuk viper tanah C.Rodhostoma dia hidup sepenuhnya di atas permukaan tanah atau terestrial, dia berkembang biak dengan cara bertelur, dan aktif pada malam hari (Nocturnal), jenis bisanya membekukan sel darah merah (Hemotoxin). Tipe berburu ular jenis ini tergolong unik, karena pada umum nya semua hewan jika berburu itu akan berjalan mencari mangsanya, beda halnya dengan ular Rodhostoma, dia cenderung memilih diam di tempat dengan menunggu mangsanya lewat di depan nya. Untuk jenis C.Rodhostoma ini adalah jenis viper yang paling di takuti oleh banyak orang, seperti di daerah jawabarat, tingkat kematian terbanyak karena gigitan ular di sebabkan karena gigitan ular ini, di karenakan fisik dan warna tubuhnya mirip sekali dengan dedaunan kering, sehingga dia dapat dengan baik melakukan kamuflase di rerimbunan dedaunan kering. Tingkat gigitannya pun sangat berbeda dibanding jenis viper lain, yang dimana ular ini dapat membidik gigitannya secara akurat dan dapat menyuntikkan bisa nya 3kali lipat dibandingkan dengan gigitan jenis Trimeresurus Albolabris yang sama-sama memiliki jenis bisa (Hemotoxin).
Perlu kita ketahui jenis ular berbisa memiliki berfariasi macam-macam jenis dan kandungan bisa, termasuk jenis taring pun juga berbeda-beda. seperti di ambil contoh jenis ular Najja Sputatrix memiliki kandungan bisa Neurotoxin dan memiliki tipe taring Proteroglypha, yaitu dimana kandungan bisa tersebut melumpuhkan sistem kerja syaraf manusia yang tergigit, yang dimana ular ini kan menggunakan taring bisanya yang berada di bagian depan rahang atas. Berikut beberapa jenis bisa dan tipe taring yang ada pada jenis ular berbisa.
- Neurotoxsin : melumpuhkan sistem kerja syaraf, jenis bisa ini terkandung rata-rata dari jenis keluarga Elaphidae yang memiliki tipe taring (Proteroglypha) Susunan gigi paling depan pada rahang atas. Seperti contoh jenis ular dari keluarga Bungarus, Najja, Ophiopagus hannah, Dendroaspis polylepis, Oxyuranus scutellatus canni, dll.
- Hemotoxin : Jenis bisa yang memiliki protein katagori hemotoxin bersifat hemolitik dengan zat antara fosfolipase dan enzim lainya umumnya dapat merusak atau bahkan menghancurkan eritrosit (sel darah merah) sehingga mengurangi kemampuan darah menyalurkan oksigen,ular yang mempunyai bisa hemotoxin umunya dari family Viperidae yang memiliki tipe taring (Solenoglypha) Tipe gigi taring bisa yang dapat dikatakan “panjang” serta dapat dilipat ke arah belakang yang letaknya di bagian depan rahang atas. Seperti contoh jenis ular dari keluarga Trimeresurus.SPP, Bittis.SPP, Chaloselasma Rodhostoma, Viperra russeli, Tropidolaemus Wagleri, dll.
- Cardiotoxin : Bisa/racun ular yang berjenis cardiotoxin umumnya membuat kematian pada sel dan merusak serat serat otot jantung secara luas yang dapat memberi efek buruk jantung ,ular yang tergolong memiliki bisa cardiotoxin yaitu cobra india seperti Naja naja astra dan Naja nigricollis
- Myotoxin : jenis bisa myotoxin ini menyerang jaringan otot, yang secara lambat dapat melumpuhkan pergerakan bahkan dapat menyebabkan pecah nya pembuluh darah dan otot. jenis bisa ini terdapat pada jenis ular yang terkenal tidak berbahaya padahal pada aslinya dia merupakan ular yang sangat berbahaya yaitu (Rhabdophis subminiatus).
Masih banyak lagi beragam jenis ular berbisa di dunia ini yang sangat menarik untuk kita pelajari. perlu kita ingat pula bahwa bentuk dan warna pada tiap jenis ular sangat lah beraneka ragam, akan tetapi jangan sampai kita tertipu dengan kecantikan warna dan bentuk mereka yang terbilang sangat indah karena selalu kita ingat mereka hewan berbahaya dan berbisa, tentunya sangatlah berbahaya untuk keselamatan diri kita. Tingkatkan selalu kewaspadaan kita terhadap hewan-hewan tersebut, jangan lukai mereka, dan biarkan mereka menikmati hidup mereka dengan cara mereka.
Sedikit pesan dari kami SAVE OUR SNAKE.
Trimakasih atas kunjungan nya dan menyempatkan diri untuk membaca artikel di blog kami.
Salam darah dingin.
Nola_Genetic Sragen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar