Kecil
hijau menjulur seperti sulur tanaman, merkepala lancip dan berbadan
panjang, serta pemanjat dan perenang yang ulung. Itu lah ular pucuk
(Ahaetula prasina) yang juga sering kita jumpai di rimbunnya dedaunan
hijau, acapkali ular ini bergoyang seperti "janur" (daun kelapa yang
masih muda). Sebagian orang menyebut ular ini dengan beraneka macam
sebutan, seperti, ulo gadung pari (jawa), ulo jangan (jawa), ulo gadung
(jawa), ulo janur (jogja), ular pucuk (jkt).
Jenis ular ini termasuk dalam keluarga "Colubridae" dan tergolong jenis ular "Berbisa menengah" tidak berbahaya bagi manusia, selama ini belum ada kasus karena gigitan ular ini menyebabkan luka parah ataupun kematian. Akan tetapi ada beberapa kasus yang dimana ada seseorang yang tergigit ular ini tetapi tidak segera untuk di lepas dari gigitannya, melainkan malah di biarkan saja, seperti proses uji coba atau adu sakti, tapi stelah beberapa menit kemudian dan masih dalam keadaan tergigit tadi, si tergigit ini merasakan rasa haus yang cukup bandel.
Ular ini rata-rata hidup arboreal atau sebagian besar hidupnya di atas pohon, tapi terkadang ular ini juga berada di lantai hutan untuk mencari makan. Ular ini tergolong hewan diurnal atau aktif pada siang hari, jenis makanan ular ini mulai dari cicak, kadal, kodok, dan bahkan burung pipit pun mampu di telan nya bulat-bulat dikala ukuran ular ini sudah pada fase adult atau dewasa. Panjang ular ini rata-rata 1 - 1,5meter, tapi tidak sedikit pula yang berukuran hambir 2meter. Cara berkembang biak ular ini termasuk dalam ovovivipar, atau menetaskan telur di dalam perutnya, sehingga saat di keluarkan, langsung akan berwujut ular-ular kecil.
Dari jenis yang telah kita bahas di atas tentang ular pucuk dari keluarga Ahaetula, tersebut masih banyak lagi jenis2 lainya dari keluarga Ahaetula juga tentunya.
Trimakasih telah menyempatkan waktunya mampir di blog kami, semoga bermanfaat.
Nola_GENETIC_Sragen
Jenis ular ini termasuk dalam keluarga "Colubridae" dan tergolong jenis ular "Berbisa menengah" tidak berbahaya bagi manusia, selama ini belum ada kasus karena gigitan ular ini menyebabkan luka parah ataupun kematian. Akan tetapi ada beberapa kasus yang dimana ada seseorang yang tergigit ular ini tetapi tidak segera untuk di lepas dari gigitannya, melainkan malah di biarkan saja, seperti proses uji coba atau adu sakti, tapi stelah beberapa menit kemudian dan masih dalam keadaan tergigit tadi, si tergigit ini merasakan rasa haus yang cukup bandel.
Ular ini rata-rata hidup arboreal atau sebagian besar hidupnya di atas pohon, tapi terkadang ular ini juga berada di lantai hutan untuk mencari makan. Ular ini tergolong hewan diurnal atau aktif pada siang hari, jenis makanan ular ini mulai dari cicak, kadal, kodok, dan bahkan burung pipit pun mampu di telan nya bulat-bulat dikala ukuran ular ini sudah pada fase adult atau dewasa. Panjang ular ini rata-rata 1 - 1,5meter, tapi tidak sedikit pula yang berukuran hambir 2meter. Cara berkembang biak ular ini termasuk dalam ovovivipar, atau menetaskan telur di dalam perutnya, sehingga saat di keluarkan, langsung akan berwujut ular-ular kecil.
Dari jenis yang telah kita bahas di atas tentang ular pucuk dari keluarga Ahaetula, tersebut masih banyak lagi jenis2 lainya dari keluarga Ahaetula juga tentunya.
Trimakasih telah menyempatkan waktunya mampir di blog kami, semoga bermanfaat.
Nola_GENETIC_Sragen
Waahh.. Terima kasih infonya jd menambah pengetahuan buat aku..
BalasHapusMin mau tanya nih kalo ularnya yg masih kecil di kasih makan apaan yak?kalo kasih jangkrik mau nggak soalnya saya punya yg masih kecil
BalasHapus